Guci, 2 September 2025 – Pemerintah Desa Guci menggelar kegiatan Rembug Stunting sebagai bagian dari upaya penanganan dan pencegahan stunting di wilayahnya. Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Desa Guci dan dihadiri oleh seluruh kader Posyandu serta tokoh masyarakat setempat. Acara tersebut juga menghadirkan Kepala Puskesmas Kecamatan Bumijawa sebagai narasumber utama.
Dalam sambutannya, Kepala Desa Guci menyampaikan pentingnya keterlibatan semua elemen masyarakat dalam menurunkan angka stunting, yang masih menjadi tantangan kesehatan masyarakat, khususnya di wilayah pedesaan.
“Stunting bukan hanya urusan tenaga kesehatan, tapi tanggung jawab kita bersama. Melalui rembug ini, kita harapkan akan lahir solusi nyata dan terukur,” ujar Kepala Desa.
Sebagai narasumber, Kepala Puskesmas Kecamatan Bumijawa menjelaskan secara komprehensif tentang definisi, penyebab, dampak jangka panjang, serta strategi pencegahan stunting. Beliau menekankan bahwa stunting tidak hanya berdampak pada pertumbuhan fisik anak, tetapi juga pada perkembangan kognitif yang akan berpengaruh hingga usia dewasa.
“Intervensi harus dimulai sejak 1.000 hari pertama kehidupan. Kader Posyandu dan tokoh masyarakat memiliki peran penting dalam edukasi dan pendampingan keluarga,” tegas beliau.
Seluruh peserta aktif berdiskusi dalam sesi tanya jawab, membahas berbagai kendala di lapangan seperti kurangnya pemahaman masyarakat, gizi yang belum seimbang, hingga akses layanan kesehatan. Para kader Posyandu juga berbagi pengalaman dan strategi dalam mengedukasi ibu hamil dan ibu balita.
Hasil dari kegiatan rembug ini dirumuskan menjadi beberapa poin kesepakatan, antara lain:
Peningkatan sosialisasi pencegahan stunting melalui Posyandu dan forum warga.
Pemantauan intensif terhadap ibu hamil dan balita berisiko stunting.
Penguatan koordinasi antara pemerintah desa, kader kesehatan, dan tokoh masyarakat.
Usulan program pendukung seperti pemberian makanan tambahan berbasis potensi lokal.
Kegiatan ini ditutup dengan harapan bahwa seluruh pihak yang hadir dapat menjadi agen perubahan di lingkungannya masing-masing, guna mewujudkan generasi Desa Guci yang sehat, cerdas, dan bebas dari stunting.
Rembug Stunting Desa Guci: Sinergi Bersama Cegah Stunting Sejak Dini
Guci, 2 September 2025 – Pemerintah Desa Guci menggelar kegiatan Rembug Stunting sebagai bagian dari upaya penanganan dan pencegahan stunting di wilayahnya. Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Desa Guci dan dihadiri oleh seluruh kader Posyandu serta tokoh masyarakat setempat. Acara tersebut juga menghadirkan Kepala Puskesmas Kecamatan Bumijawa sebagai narasumber utama.
Dalam sambutannya, Kepala Desa Guci menyampaikan pentingnya keterlibatan semua elemen masyarakat dalam menurunkan angka stunting, yang masih menjadi tantangan kesehatan masyarakat, khususnya di wilayah pedesaan.
“Stunting bukan hanya urusan tenaga kesehatan, tapi tanggung jawab kita bersama. Melalui rembug ini, kita harapkan akan lahir solusi nyata dan terukur,” ujar Kepala Desa.
Sebagai narasumber, Kepala Puskesmas Kecamatan Bumijawa menjelaskan secara komprehensif tentang definisi, penyebab, dampak jangka panjang, serta strategi pencegahan stunting. Beliau menekankan bahwa stunting tidak hanya berdampak pada pertumbuhan fisik anak, tetapi juga pada perkembangan kognitif yang akan berpengaruh hingga usia dewasa.
“Intervensi harus dimulai sejak 1.000 hari pertama kehidupan. Kader Posyandu dan tokoh masyarakat memiliki peran penting dalam edukasi dan pendampingan keluarga,” tegas beliau.
Seluruh peserta aktif berdiskusi dalam sesi tanya jawab, membahas berbagai kendala di lapangan seperti kurangnya pemahaman masyarakat, gizi yang belum seimbang, hingga akses layanan kesehatan. Para kader Posyandu juga berbagi pengalaman dan strategi dalam mengedukasi ibu hamil dan ibu balita.
Hasil dari kegiatan rembug ini dirumuskan menjadi beberapa poin kesepakatan, antara lain:
Peningkatan sosialisasi pencegahan stunting melalui Posyandu dan forum warga.
Pemantauan intensif terhadap ibu hamil dan balita berisiko stunting.
Penguatan koordinasi antara pemerintah desa, kader kesehatan, dan tokoh masyarakat.
Usulan program pendukung seperti pemberian makanan tambahan berbasis potensi lokal.
Kegiatan ini ditutup dengan harapan bahwa seluruh pihak yang hadir dapat menjadi agen perubahan di lingkungannya masing-masing, guna mewujudkan generasi Desa Guci yang sehat, cerdas, dan bebas dari stunting.